Kezhaliman dalam Setiap Hembusan


Saat berada di dalam sebuah bus ekonomi yang penuh sesak dan berdesakan, hawa yang panas dan bau keringat yang semakin membuat pengap, yang paling kita inginkan barangkali adalah berada di dekat jendela agar bisa menghirup sedikit udara segar. Tapi bagaimana jika dalam kondisi tersebut ada seseorang yang merokok tanpa rasa dosa mengepulkan asapnya ke sekelilingnya?
Bagi sesama perokok barangkali tidak masalah. Tapi bagi yang tidak merokok, kiranya merekam akan sangat setuju jika tindakan seperti ini disebut sebagai tindakan kezhaliman. Bagaimana tidak, bagi mereka asap rokok, apalagi yang sudah keluar dari mulut orang lain, adalah hal yang sangat mengganggu. Membuat udara semakin sumpek dan membuat nafas sesak. Meski barangkali tidak ada yang menghardik, tapi yakinlah bahwa tidak sedikit dari mereka yang dongkol dan mengutuk dalam hati. Terlebih ibu-ibu yang tengah membawa bayi atau anak kecil.
Sebenarnya, bukan dalam situasi seperti diatas pun, merokok tetap layak dikatakan sebagai tindak kezhaliman. Kezhaliman pada diri sendiri, juga terhadap orang lain. Zhalim karena merusak jasad yang telah diamanahkan Allah, juga zhalim karena merusak jasad orang lain yang tidak sengaja atau terpaksa menghirup asap rokoknya.

Soal status hukumnya, memang masih menjadi perdebatan antara haram dan makruh. Tapi telah ada fatwa MUI tentang haramnya rokok bagi anak2 dan di tempat umum untuk dewasa. Akan tetapi, tak seorang pun yang peduli akan hal itu. Karena mereka menganggap rokok itu makruh.
Sudah tak terhitung lagi penelitian2 yang telah dilakukan untuk membuktikan bahwa rokok sangat berbahaya bagi tubuh dan menjadi pembunuh berasap yang sangat ganas. Peringatan yang ada saja tidak di gubris. Bahkan peringatannya terdapat pada bungkus rokok itu sendiri. Beberapa penelitian telah membuktikan bahwa rokok dapat mengakibatkan bermacam-macam penyakit kanker di antaranya: paru2, kulit, mulut, dll. Karena itu kalau kita merokok sama dengan kita membunuh diri kita sendiri secara pelan-pelan, itu kalau kita merokok sendiri.
Sayangnya, tidak ada perokok yang merokok sendiri. Pasti orang merokok di dekat orang lain. Kalau seperti ini orang yang di samping perokok dapat terkena dampaknya dan bahkan lebih parah. Kalau seperti ini keluarga dan orang2 di sekeliling kita termasuk orang yang terzholimi karena asap rokok kita.
Selain itu rokok juga dapat membuat mulut perokok bau. Dan bagi istri yang suami merokok dan istri itu sabar maka dia mendapat pahala. Dan bagi suami perokok anda akan mendapatkan dosa karena menzholimi istrinya.
Ini semua berawal dari tipu daya setan. Dan semua ini tidak akan dapat di hentikan selain dengan usaha diri sendiri. MAKA SADARLAH YANG KAMU LAKUKAN ADALAH MENZHOLIMI DIRI SENDIRI. Maka BERTAUBATLAH.

0 komentar:

Posting Komentar

  © Free Blogger Templates Nightingale by Ourblogtemplates.com 2008

Back to TOP